MAKALAH (Dinamika Studi Islam Di Dunia Barat, Timur dan Indonesia)

 

 

 

 


MAKALAH

(Dinamika Studi Islam Di  Dunia

Barat, Timur dan Indonesia)

 

Mata Kuliah: Pengantar Studi Islam

Dosen: Noor Efendy, SHI, MH

 




 

 



Disusun Oleh:

Kelompok 2

Nurlaela Rahmiyanti   (2022110887)

Novi Norliana          (2022110883)

 

 

 

STAI DARUL ULUM KANDANGAN

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

2022 M/1444 H

 

 

 

 

 

 

 

 

 


KATA PENGANTAR

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-Nya jualah, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " dinamika studi islam di dunia (barat, timur dan indonesia)" dengan tepat waktu.       

           Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Bapak Noor Efendy, SHI, MH selaku dosen pengajar pada mata kuliah “Pengantar Studi Islam”. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang dinamika studi Islam yang ada di dunia bagi para pembaca dan juga bagi kami.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari pertolongan berbagai pihak. Maka dari itu kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, sangat kami harapkan, demi kesempurnaan pembuatan makalah kami untuk ke depannya.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kandangan, 30 Agustus 2022

 

Tim Penyusun            

                        Kelompok 2               

 

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A.  Latar Belakang........................................................................................... 1

B.  Rumusan Masalah..................................................................................... 1

C.  Tujuan Penulisan....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2

A.  Pengertian Studi Islam............................................................................... 2

B.  Dinamika Studi Islam di Barat.................................................................. 2

C.  Dinamika Studi Islam di Timur................................................................. 4

D.  Dinamika Studi Islam di Indonesia........................................................... 5

BAB III PENUTUP...................................................................................... 8

A.  Kesimpulan................................................................................................ 8

B.  Saran.......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9

 

 

 

 


BAB l

PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang

      Islam adalah agama yang di turunkan melalui nabi Muhammad saw. dengan Al-qur’an  sebagai pedomannya untuk mengarahkan kepada seluruh umat manusia menuju jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis, progresif, menghargai akal dan fikiran, dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Mengembangkan rasa toleransi, beroreintasi dalam kualitas, berakhlakul karimah, mencintai kebersihan dan hal hal positif lainnya.

    Mungkin dengan beberapa alasan di atas itulah yang mampu membuat orang orang barat, timur dan warga Indonesia  tertarik dalam mempelajari budaya maupun ilmu pengetahuan agama islam.

B.                 Rumusan Masalah

 a. Apa yang di maksud dengan studi Islam ?

 b. Bagaimana dinamika studi Islam di Barat ?

 c. Bagaimana dinamika studi Islam di Timur ?

 d. Bagaimana dinamika studi Islam di Indonesia?

 

C.                 Tujuan Penulisan

a. mengerti apa maksud studi Islam

b. Mengetahui dinamika studi Islam di Barat

c. Mengetahui dinamika studi Islam di Timur

d. mengetahui dinamika studi Islam di Indonesia

 

 


 

BAB ll

PEMBAHASAN

A.                Pengertian Studi Islam

Studi islam secara etimologis merupakan terjemahan dari bahasa Arab,yaitu dirasah islamiyyah, sedangkan di Barat di kenal sebagai Islamic Studies. Kata Studi Islam adalah perpaduan dari dua suku kata yaitu kata studi dan kata islam. Studi Islam adalah setiap studi yang berhubungan dengan Islam, termasuk Fikih, Ilmu Kalam, dan pemahaman-pemahaman lainnya seperti Sekularisme di barat, Ilmu-ilmu Islam, dan Ekonomi Islam.

Studi islam bertujuan mempelajari islam secara mendalam menyangkut seluk-beluk yang berhubungan dengan agama islam. Studi ini mempunyai tujuan yang jelas, yang sekaligus menunjukan studi tersebut diarahkan. Dengan arah dan tujuan yang jelas, studi ini merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.

Studi Islam diarahkan pada kajian kelslaman yang mengarah pada tiga hal:

1) Islam yang bermuara pada ketundukan atau berserah diri,

2) Islam dapat dimaknai yang mengarah pada keselamatan dunia dan akhirat, sebab ajaran Islam pada hakikatnya membimbing manusia untuk berbuat kebajikan dan menjauhi semua larangan,

3) Islam bermuara pada kedamaian.[1]

 

B.                 Dinamika Studi Islam di Barat

Kajian Barat terhadap islam memumculkan oreantalisme, yaitu kajian tentang ketimuran. Kajian awal yang dilakukan oreantalisme yang diselenggarakan diperguruan tinggi dibarat memandang umat Islam sebagai bangsa primitive. Kajiannnya difokuskan pada Al-Qur’an dan pribadi nabi Muhammmad secara ilmiah yang hasilnya menyudutkan ajaran dan umat islam. Pendekatan yang digunakan para oreantalis bersifat lahiriah (eksternalisasi). Agama Islam hanya dipandang dari sisi luarnya saja menurut sudut pandang barat.

Pada masa selanjutnya muncul karya -karya yang mengoreksi dan merekonstruksi kajian oreantalisme lama,karena adanya anomali (ketidaktepatan) dalam studi Islam. Islamic studies menjadi salah satu kajian yang dibuka di universitas barat dengan sarana pendukung yang lengkap.

Secara historis ,menurut Jean Jacques Waardenburg, Islamic studies pada paruh pertama abad ke-20 menjadi bidang studi yang mantap dalam penelitian dan pengajaran di Eropa dan Amerika utara. Secara luas berlanjut sepanjang waktu sampai ia disebarluaskan pada mayoritas universitas sejak akhir abad ke-19. Islamic studies dikombinasikan dengan studi tentang Arab, yang berkembang di Eropa pada abad ke-16 dan dengan studi tentang Persi, Ottoman, Turki Modern.

Kajian keislaman juga tumbuh dikalangan masyarakat akademik Barat. Kajian ke Islaman mulai diminati di Barat setidaknya sejak abad ke-19, yaitu Ketika para sarjana Barat mulai tertarik mempelajari dunia Timur, dan khususnya dunia Islam. Memang, pada mulanya, kajian Islam di Barat dipelopori oleh ahli ke-Timur-an (oreantalis). Bahkan kalua ditarik lebih jauh lagi kebelakang,sejarah perjumpaan Barat Islam mulai abad ke-13,Ketika sebuah universitas di Prancis secara gencar mempelajari karya-karya sarjana Islam.

Kajian Islam pada waktu itu berbeda dengan kajian ke Islaman di[2]masa modern sekarang ini. Dulu , kajian-kajian keIslam di Barat lebih terfokus, terutama pada bidang filsafat dan ilmu pengetahuan. Karenanya , yang di pelajari oleh akademi Barat pada awal-awal Ranaissance (zaman pembaruan Eropa) adalah karya-karya para filsuf dan saintis muslim. Islamic studies di Barat, kajiannya lebih beroreantasi pada Islam sebagai realis atau fenomena sosial,yakni islam telah menyejarah, meruang dan mewaktu. Di era modern ini kita mendapati dunia akademi Barat. Lebih terbuka pada cabang-cabang ilmu keIslaman, seperti Al-Qur’an, Hadist, Fikih dan sejarah Islam.

Studi tentang keIslaman di Barat (yang dilakukan para oreantalis) berangkat dari Paradigma berpikir bahwa islam adalah agama yang bisa di teliti dari sudut mana saja dan dengan kebebasan sedemikian rupa.

Pada masa Ranaissance (abad pertengahan) adalah masa dimana peradaban barat menuai kebangkitannya sementara peradapan islam mengalami stagnasi. Renaissance membawa perubahan baru bagi dunia barat dalam ilmu bidang pengetahuan dan ekonomi. Dan perkembangan tersebut banyak dipengaruhi oleh peradaban Islam.

Setelah studi Islam berkembang begitu pesatnya didunia Barat, maka mulai tampaklah kelihatan dampak-dampak yang ditimbulkannya mulai dari hal positif maupun negatif. Jadi jelaslah,sejarah berkembangnya studi Islam didunia Barat adalah disebabkan para pelajar Barat yang datang kedunia timur untuk mengkaji ilmu. [3]

C.                 Dinamika Studi Islam di Timur

Studi Islam sekarang ini berkembang hampir diseluruh negara di dunia baik di negara Islam maupun bukan negara Islam. Di negara Islam terdapat pusat -pusat studi Islam seperti universitas Al-Azhar Mesir dan universitas Ulumul Qur’an di Arab Saudi. Di Teheran didirikan universitas Teheran. Dan syiria didirikan universitas Damaksus di universitas ini studi islam dilakukan dalam kuliyat asy syariah (fakultas syariah) yang didalamnya terdapat program studi ushuludin ,tasawuf dan sejenisnya.[4]

Membicarakan Pendidikan Islam di Timur yakni wilayah dimana Islam pertama kali diperkenalkan lebih appresiasif apabila membicarakan dahulu aspek historis yang akan mendorong Pendidikan Islam itu sendiri. Menurut historis,Nabi Muhammad layak disebut sebagai the founder of Islamic edocation karna beliau yang menerima wahyu yang sarat akan doktrin-doktrin urgensi Pendidikan manusia[5].

Pada awal mula perkembangan Islam ,tentu Pendidikan Islam yang formal belum ada atau terselenggara. Studi Islam yang berlangsung juga dapat dikatakan umumnya memiliki sifat informal. Dalam hal inipun juga lebih berhubungan dengan sebuah upaya-upaya penyampaian atau dakwah islamiah untuk penyebaran juga penamaan dasar akidah dan ibadah dalam Islam.[6]

Proses dalam Pendidikan kedua dilokasi ini dilakukan dengan halaqah,lingkaran belajar,lalu pada priode berikutnya proses tersebut berkembang menjadi madrasah. Wilayah Timur Tengah yang dimulai sejak awal berbasis lahirnya sebuah peradaban dalam Islam,khususnya pada bidang studi Islam,guna menarik terutama saat arus modernisasi produk peradaban di Barat mulai menerpa hampir bahkan seluruh bagian didunia ini, termasuk di wilayah Timur.[7]

Pendidikan di Timur berangsur perkembangannya ,seperti halaqah ,lingkaran belajar,Lembaga-lembaga Pendidikan Islam tradisional,madrasah-madrasah dan darul ulum , dengan serta merta lebih menjadi badan usaha yang di tempatkan di masjid-mesjid dan rumah-rumah,lalu pada masa pemerintahan Muhammad Ali menjadi sebuah awal transisi dari Pendidikan yang tradisional Pendidikan modern.

D.      Dinamika Studi Islam Di Indonesia

Islam adalah agama yang benar, agama yang menyempurnakan agama agama sebelumnya. Agama yang di turunkan dari Allah melalui nabinya yaitu nabi Muhamma SAW. Seorang pemimpin yang baik budi pekertinya serta sifatnya yang tak akan di ragukan lagi untuk menjadi suri tauladan (contoh) bagi semua orang, maka tidak heran jika agama Islam dengan cepat mampu tersebar ke seluruh penjuru dunia tanpa terkecuali Indonesia.

Masuknya dan berkembangnya agama Islam di Indonesia sendiri disebabkan oleh dua faktor yang cukup dominan. Pertama, karena letak geografis Indonesia yang berada di pertengahan jalan Internasional dari jurusan Timur Tengah menuju Tiongkok. Kedua, karena kesuburan tanah yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa lain, misalnya rempah-rempah yang begitu berlimpah di Indonesia, yang akhirnya Indonesia ditinggali oleh para pedagang manca negara.[8]

Salah satu teori yang memperkuat sebab masuknya islam melalui perdagangan adalah Teori Gujarat. Tokoh yang mendukung teori Gujarat adalah Pijnapel, seorang ilmuwan dari Universitas Leiden, Belanda. Menurutnya, Islam dibawa ke Indonesia sejak awal abad ke 13 Masehi oleh pedagang asal Gujarat, India Barat. Menurut Pijnapel, masuknya Islam ke Nusantara didasarkan pada hubungan dagang antara masyarakat Indonesia dengan pedagang Gujarat yang datang lewat jalur Indonesia-Cambay-Timur-Tengah-Eropa. Teori Gujarat ini didukung oleh ilmuwan Belanda lain yaitu Snouck Hurgronje yang mengatakan hubungan dagang Indonesia dengan pedagang Gujarat sudah berlangsung lebih awal, bahkan sebelum orang-orang Arab datang.

Perkembangan studi Islam di Indonesia tidak terlepas dari berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia. Dan juga tidak terlepas dari berkembangnya agama Islam di Indonesia. [9] Perkembangan studi Islam di Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek pendidikan, mulai dari sistem pendidikan rumahan (madrasah sore), sistem pesantren, sistem pendidikan di kerajaan-kerajaan Islam, hingga munculnya sistem kelas. Pendidikan pesantren dan madrasah sangat menonjol dalam studi Islam di Indonesia.

Bukan hanya itu pendidikan islam pun menjadi sebuah lembaga paling diminati untuk studi Islam secara komprehensif. Perguruan Tinggi Islam di Indonesia, seperti STAIN, IAIN.dan UIN, dapat dijadikan rujukan bagi pengembangan studi Islam. Munculnya gagasan pendirian perguruan tinggi Islam seperti UIN/IAIN/STAIN tidak terlepas dari kesadaran kaum Muslim yang dilatarbelakangi berbagai faktor. Faktor pertama, untuk mengakomodasi kalangan yang tidak memiliki kesempatan melanjutkan ke Timur Tengah. Faktor kedua, keingingan untuk mewujudkan lembaga pendidikan Islam sebagai kelanjutan pesantren dan madrasah.

Keingingan untuk menyeimbangkan jumlah kaum terpelajar tamatan sekolah "sekuler" dengan tamatan sekolah agama. Gagasan ini datang dari kalangan agamawan, juga muncul dari kalangan terpelajar Muslim tamatan sekolah "sekuler". Dr. Satiman termasuk yang mengusulkan gagasan perguruan tinggi Islam ini. la sempat mendirikan Yayasan Pesantren Luhur tahun 1938, yang kandas karena ada intervensi pihak penjajah. Di Sumatera Barat, pada tahun 1940, sejumlah guru Muslim mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI) walaupun hanya bertahan dua tahun karena pendudukan Jepang.

 

Upaya yang sama dilakukan oleh tokoh-tokoh nasional seperti Muhammad Hatta, Muhammad Natsir, KH. Wahid Hasyim, dan KH.Mas Mansyur.Pada 8 Juli 1945 tokoh-tokoh tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI) di Yogyakarta di bawah pimpinan Kahar Mudzakir. Ketika revolusi kemerdekaan, STI berganti nama menjadi Universitas Islam Indonesia (Ull) dengan mengembangkan empat fakultas, yaitu Fakultas Agama, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Pendidikan. Lembaga pendidikan tinggi Islam tersebut, secara formal, baru direalisasikan oleh pemerintah pada tahun 1950 di Yogyakarta.

Seiring dengan perkembangan zaman, orientasi kelembagaan dan kurikulum perguruan tinggi Islam tersebut mengalami berbagai inovasi. Tetapi, inovasi tersebut belum diimbangi oleh ketersediaan dosen ahli (expert) dalam bidang ilmunya[10]

 

BAB III

PENUTUP

A.                Kesimpulan

 

 

Studi islam sebagai sebuah praktek sesungguhnya sudah berlangsung semenjak awal pertumbuhan islam, yakni pada masa hidup Nabi Muhammad Saw. Studi Islam berkembang hampir seluruh dunia, terbagi menjadi 4 pusat studi islam, dalam pusat pendidikan tersebut para sahabat memberikan pelajaran tentang agama islam, dan dalam masa pertumbuhan islam terdapat beberapa madrasah. Studi islam di barat sejak abad ke-19, kajian Kajian keislaman dibarat lebih terfokus terutama dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan. Hampir sama dengan yang terjadi di Barat, stadi Islam di negeri negeri Timur Tengah juga bervariasi. Studi Islam di Indonesia sebenarnya berlangsung cukup lama. Namun demikian format, orientasi, dinamika dan perkembangannya terus berkembang.

 

B.           Saran

Demikian pemabahasan dari kami, semoga informasi yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kritik dan saran harap untuk di sampaikan agar kami dapat memperbaiki diri dalam penulisan makalah selanjutnya.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Bakhtiar, nurhasanah dan Marwan.  2016. Metodologi Studi Islam.  Panam-Pekanbaru 2016

Anam, wahidul. Study Islam dalam Dinamika Global.

Murodi,sejarah kebudayaan islam

Azra, Azyumardi . Pendidikan islam dan tradisi dan modernisasi menuju millennium baru.

Darmawan, Andi dkk. pengantar studi Islam.

Ihsan, Muhammad ,Pendidikan Islam dan moderisasi di Timur Tengah.

https://dikdasmenhidayatullah.id/artikel/54/Dinamika-Studi-Islam-di-Indonesia.html

Zada, Khamami. Pendidikan Islam Di Indonesa , Suatu kajian Upaya Pemberdayaan, jurnal pemikiran alternatif pendidikan insania 13, no. 1 (2008).

Rohimat, Asep Maulana. Metodologi Stdii Islam, (Yogyakarta: CV Gerbang Media Aksara, 2018).



[1] Hj. Nurhasanah Bakhtiar,M.Ag, Drs. Marwan, M.Pd,” Metodologi Studi Islam”, Cahaya Firdaus, Panam-Pekanbaru, 2016, h 1

[2] Dr. Wahidul Anam, M.Ag. Study Islam dalam Dinamika Global,hlm, 30-40

[3] Murodi,sejarah kebudayaan islam,hlm,149

[4] Dr. wahidul Anam,M.Ag. studi Islam dinamika global. Hlm,32

[5] Azyumardi Azra,Pendidikan islam dan tradisi dan modernisasi menuju millennium baru.

[6] Andi Darmawan,M.Ag dkk,pengantar studi Islam. Hlm,37

[7] Muhammad ihsan,Pendidikan Islam dan moderisasi di Timur Tengah.hlm,129

[8] https://dikdasmenhidayatullah.id/artikel/54/Dinamika-Studi-Islam-di-Indonesia.html

[9] Khamami Zada, Pendidikan Islam Di Indonesa , Suatu kajian Upaya Pemberdayaan, jurnal pemikiran alternatif pendidikan insania 13, no. 1 (2008): hal 60

 

 

[10]Asep Maulana Rohimat,M.S.I. Metodologi Stdii Islam”, (Yogyakarta: CV Gerbang Media Aksara, 2018) h. 35-38.

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH ISU-ISU KONTEMPORER DALAM STUDI ISLAM

makalah pengantar studi islam kelompok 1 -pendekatan studi islam-

MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM Karakter Studi Islam (Studi Al-Qur’an, Hadits, Hukum Islam, dan Sejarah Islam)