MAKALAH - ISLAM SEBAGAI OBJEK KAJIAN BIDANG PEMIKIRAN ISLAM ASPEK KALAM DAN FILSAFAT
MAKALAH
PENGANTAR STUDI ISLAM
ISLAM SEBAGAI OBJEK KAJIAN BIDANG PEMIKIRAN ISLAM ASPEK KALAM DAN FILSAFAT
Dosen Pengajar : Noor Efendy, SHI, MH
Disusun oleh :
Noor Atikah (2022110908)
Pogram Studi Hukum Keluarga Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Kandangan
Tahun 2022 M / 1444 H
KATA PENGANTAR
بِسْمِ الله الرَّحمن الرَّحَيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanyalah milik Allah yang maha kuasa, yang memberikan nikmat akal serta kesehatan bagi kita semua, dan secara khusus kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Lantunan cinta dan salam senantiasa terucap kepada baginda Rasulullah SAW manusia dengan akhlak sempurna dari tanah Arab, yang mana dari tutur kata serta perilaku beliau membimbing kita semua pada jalan yang lurus hingga hari kiamat. Penulisan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari orang tua dan keluarga terdekat. Sebagai rasa hormat dan syukur, ucapan terima kasih penulis haturkan kepada; kedua orang tua tercinta serta kedua adik penulis. Kemudian tidak lupa pula kepada dosen pengajar mata kuliah Pengantar Studi Islam serta teman-teman sekelas yang mana telah mendukung dan terus memberikan semangat sehingga terselesaikannya makalah ini. Adapun penulisan makalah ini selain diperuntukkan pada pembuatan tugas dari dosen juga kiranya bisa dijadikan bacaan agar menambah pengetahuan tentang Islam yang berperan dalam dunia penelitian. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, hal ini disebabkan oleh kemampuan dan pengetahuan penulis yang masih terbatas. Namun dengan segala usaha, penulis telah melakukan yang terbaik.
Margasari, 13 September 2022
16 Safar 1444
Noor Atikah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................. 1
Rumusan Masalah ............................................................................ 1
Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN
Islam Sebagai Objek Kajian.............................................................. 2
Bidang Pemikiran Islam Dari Aspek Kalam................................... 3
Bidang Pemikiran Islam Dari Aspek Filsafat.................................. 5
Hubungan Kalam Dan Filsafat......................................................... 6
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................... 8
Saran................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Harus kita ketahui bahhwa manusia itu makhluk yang suka bertanya. Pada hakikatnya bertanya ialah mencari jawaban. Dengan kata lain manusia adalah makhluk pencari kebenaran. Oleh karena itu, dari keingintahuan manusia manusia banyak bermunculan berbagai ilmu pengetahuan baik mengenai agama ataupun mengenai dunia. Dalam sejarah, Islam ternyata tidak sesempit yang difahami pada umumnya. Terlihat bahwa Islam yang bersumber ada Al-Qur'an dan Hadist dapat berhubungan dengan perkembangan masyarakat. Dari hal tersebut lahir berbagai disiplin ilmu keislaman seperti : teologi dan filsafat. Maka, Islam pun terbuka untuk diteliti dan membuka perbaharuan ilmu pengetahuan serta mendorong pencapaian kemajuan yang melibatkan proses memahami dan mengaktualisasikan sehingga Islam dapat melahirkan bentuk pemahaman/kajian tertentu.
- Rumusan masalah
v Mengapa islam dijadikan sebagai objek kajian?
v Bagaimana pemikiran Islam dalam aspek Kalam?
v Bagaimana pemikiran Islam dalam aspek Filsafat?
- Tujuan
Ø Mengetahui alasan Islam dijadikan sebagai objek kajian
Ø Memahami pemikiran Islam dalam aspek Kalam
Ø Memahami pemikiran Islam dalam aspek Filsafat
Ø
BAB II
PEMBAHASAN
- Islam Sebagai Objek Kajian
Dari fenomenal sosial yang terjadi dimasyarakat, Islam sebagai ajaran menjadi sebuah topik yang menarik untuk dijadikan objek kajian. Baik di kalangan intelektual muslim maupun para sarjana barat, mulai tradisi orientalis sampai pada sebutan Islamisist (ahli pengkaji keislaman), atau sebutan lainnya yaitu Islamolog.[1] Tetapi sebagai muslim, tentu kita harus berpedoman pada dua sumber otentiknya yakni Al-Qur'an dan Hadist. Selain sebagai agama, penafsiran Al-Qur'an dan Hadist, Islam juga sebagai pemikiran, kelembagaan, peradaban, teknologi, sejarah, kehidupan umat (seperti : ekonomi, politik, pemerintahan dll) bahkan ilmu-ilmu sosial lainnya. Sebagaimana ilmu biologi yang tercantum didalam surah Al-Mu'minun ayat 12-14 yang artinya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan se gumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan se gumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik." [QS. Al-Mu’minun (23) : 12-1].
Masya Allah, Maha besar Allah. Sungguh menakjubkan bahwa ketika ayat tersebut turun, pemahaman manusia terhadap proses pembentukkan manusia didalam rahim masih belum sampai sedetail itu. Namun, sang pencipta telah menggambarkannya. Maka terbukti bahwa kebenaran Al-Qur'an memang bersifat mutlak. Walaupun pengkajian Islam dikalangan umat muslim, orientasinya berbeda dengan pengkajian kalangan Barat orientalis.[2] Namun suatu hal yang harus kita ketahui bahwa dalam sejarah umat manusia, Islam telah melahirkan banyak cendikiawan muslim yang berhasil melalui penelitian dengan menggali isyarat didalam Al-Qur'an. Bahkan hasil penemuan mereka banyak membuka wawasan bagi bangsa barat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang berkembang hingga kini.[3] Maka dalam makalah yang saya buat kali ini, saya akan membahas tentang pemikiran islam dalam aspek Kalam dan filsafat.
- Bidang Pemikiran Islam Aspek Kalam
Ilmu Kalam termasuk dalam bidang studi Islam yang amat dikenal baik oleh kalangan akademis maupun oleh masyarakat pada umumnya. Hal ini terlihat dari keterlibatan ilmu tersebut dalam menjelaskan berbagai masalah yang muncul di masyarakat.[4] Dalam kutipan langsung Prof. Dr. K. H. Sahilun A. Nasir, M. Pd. I didalam buku beliau yang berjudul Pemikiran Kalam (Teologi Islam) Sejarah, Ajaran, dan Perkembangannya, Ibnu Khaldun (1333-1406) menerangkan :
"Ilmu tauhid ialah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman, dengan mempergunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli Sunnah" [5]
Sementara menurut Al-Farabi, didalam buku yang berjudul Ilmu Kalam :"Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang membahas Dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofi" [6]
Istilah lain Ilmu Kalam bisa disebut dengan Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, Ilmu Teologi, Ilmu Hakikat, Ilmu Ma'rifat, dan Ilmu Aqaid. Ketika agama lebih dipahami dari sisi dogmatis, tekstual-formalistik, ritualistik dan simbolik, maka ia akan mudah memicu konflik dan kekerasan, apalagi bila berbenturan dengan peradaban lain. Gerakan-gerakan yang dimaksud tersebut, sering dikaitkan dengan banyaknya golongan-golongan dalam pemikiran dan pemahaman Islam.[7] Seperti Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Jabariyah, Mu'tazilah, Qadariyah, dan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
Ada lagi faham transnasionalisme yang sedang marak di negeri kita, dibawa dari kawasan Timur Tengah oleh kelompok fundamentalisme yang merupakan "sayap kanan" dan kelompok liberalisme yang merupakan "sayap kiri". Keduanya telah melahirkan "militansi", tetapi dengan gaya gerakan yang berbeda dari golongan-golongan sebelumnya. Aliran-aliran pemikiran yang ada dalam Islam, yang lebih dikenal sebagai firqoh-firqoh, baik dari sisi sejarah, ajaran dan perkembangannya.[8]
- Bidang Pemikiran Islam Aspek filsafat
Kata “Filsafat” sekarang, sudah tidak asing lagi bagi kalangan mahasiswa dan para sarjana atau diatasnya. Hal ini karena sering digunakan dalam berbagai konteks, misalnya Filsafat Umum, Filsafat Pendidikan, Filsafat Islam, Filsafat Yunani, Fakultas Filsafat dan sebagainya.[9] Jika didalam konsep filsafat Islam secara tematis, seperti Filsafat Ketuhanan dan perdebatannya dengan konsep konsep materialisme, Filsafat Rasionalisme Islam, atau epistemologi burhani, dan konsep lain yang diformulasikan oleh sebagian filsuf Muslim tidak tersentuh secara utuh, melainkan hanya secara sekilas. Bagian-bagian filsafat Islam secara umum yang mencakup Filsafat Rasionalisme Islam, Filsafat Ketuhanan, Filsafat Manusia Perspektif al-Qur'an, Filsafat Mistikal, Filsafat Pendidikan Islam, Filsafat Politik Islam, Filsafat Sains Islam, dan Filsafat Sejarah Islam.[10] Didalam buku Filsafat Agama yang dikarang oleh Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A., "Harun Nasution mengatakan bahwa filsafat adalah berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma, dan agama) dan dengan sedalam-dalamnya, sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan". Kemudian, masih didalam buku yang sama. Fung Yu Lan, filosof dari dunia Timur. Dia mengatakan bahwa filsafat adalah pikiran yang sistematis dan refleksi tentang hidup. "Al-Farabi (wafat 950 M) seorang filosof muslim mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya." [11](Dikutip langsung didalam buku Filsafat Hukum Islam yang dikarang oleh Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si)
Filsafat Islam bukan filsafat yang dibangun dari tradisi filsafat Yunani yang bercorak rasionalistik, tetapi dibangun dari tradisi sunnah Nabi dalam berpikir yang rasional transendental. Rujukan filsafat Islam bukan tradisi intelektual Yunani, tetapi rujukan filsafat Islam adalah sunnah Nabi dalam berpikir, yang akan menjadi tuntunan dan suri tauladan bagi kegiatan berpikir umatnya.
- Hubungan Kalam Dan Filsafat
Menurut Rosihan Anwar dan Abdul Rozak didalam buku Ilmu Kalam, yang mereka karang bersama. Hubungan antara Kalam dan Filsafat mempunyai titik persamaan dan titik perbedaan[12], yaitu sebagai berikut :
1. Titik Persamaan
Kalam dan filsafat mempunyai kemiripan objek kajian. Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan di samping masalah alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada dengan wataknya sendiri pula, berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia (yang belum atau tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan karena berada di luar atau di atas jangkauannya), atau tentang Tuhan. Jadi, dilihat dari aspek objeknya, kedua ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan dan berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran.
2. Titik Perbedaan
Perbedaan di antara kedua ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika di samping argumentasi-argumentasi nagliah berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama, yang sangat tampak nilai-nilai apologinya. Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode dialektika (jadaliah) dikenal juga dengan istilah dialog keagamaan. Sementara itu, filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Metode yang digunakannya pun adalah metode rasional. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan (mengembarakan atau mengelanakan) akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluruh) serta universal (mengalam) tidak merasa terikat oleh ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri yang bernama logika.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Baik dikalangan muslim maupun para sarjana barat, Islam menjadi sebuah topik menarik untuk dijadikan objek kajian. Sebagaimana ilmu biologi yang tercantum didalam QS. Al-Mu’minun (23) : 12-14 yang membahas tentang proses pembentukan manusia didalam rahim yang menjadi bukti kebenaran. Islam juga melahirkan banyak cendikiawan yang berhasil dan kemudian menjadi inspirasi bagi bangsa barat dalam mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Definisi Kalam menurut Ibnu Khaldun dan Al-Farabi, dapat disimpulkan bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang membahas Dzat, sifat Allah, masalah dunia dan masalah sesudah mati, serta alasan mempertahankan kepercayaan iman yang berlandaskan dokrit Islam dari kepercayaan salaf dan ahli sunnah. Sedangkan definisi Filsafat dari Harun Nasution, Fung Yu Lan dan Al-Farabi, dapat disimpulkan bahwa Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berpikir menurut logika dan bertujuan untuk menyelidiki hakikat yang sebenarnya. Kalam dan filsafat mempunyai kemiripan objek kajian. Kedua ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan dan berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Dan perbedaan di antara kedua ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya.
- Saran
Kita sebagai calon masa depan, juga harus pandai mengembangkan agama kita ini. Baik dari segi ajaran maupun ilmu pengetahuan. Agar sebagai contoh untuk generasi berikutnya.
Daftar Pustaka
Al-Qur’an Terjemah.
Ahmad, Muhammad. 1999. Tauhid Ilmu Kalam. Bandung : CV Pustaka Setia. cet. 1.
Saebani, Beni Ahmad. 2011. Filsafat Hukum Islam. Bandung : CV Pustaka Setia. Cet. 2.
Sahrodi, Jamali. 2008. Metedologi Studi Islam. Bandung : CV Pustaka Setia.
Maman, Abdurrahman. 2018. Tugas Makalah PSI, https://id.scribd.com/document/402654034/tugas-makalah-PSI-docx, diakses pada 30 Agustus 2022.
Nata, Abuddin. 2012. Metedologi Studi Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo Prasada.
Nata, Abuddin. 2001. Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf (Dirasah Islamiyah IV). Jakarta : PT Raja Grafindo Prasada. Cet. 5
Nasir, Sahilun A. 2012. Pemikiran Kalam (Teologi Islam) Sejarah, Ajaran, dan Perkembangannya, PT Raja Grafindo Prasada, Jakarta, 2012, cet. 2
Waris. 2014. Pengantar Filsafat. Yogyakarta : STAIN Po PRESS. Cet. 1.
Zuprullhan. 2011. Pengantar Filsafat Islam. Yogyakarta : IRCiSoD. Cet. 1.
_____, Al-Qur'an Hadis Kurikulum 2013 Buku Siswa Kelas X MA.
Rozak, Abdul. dan Rosihan Anwar. 2001. Ilmu kalam. Bandung : Pustaka Setia. Cet. 1.
[1] Dr. Jamali Sahrodi, Metedologi Studi Islam, CV Pustaka Setia, Bandung, 2008, cet. 1, h. 37.
[2] Nurfaidah, M. S. Ag. M. Ag, Islam Sebagai Objek Pengkajian, diakses dari https://prodibpi.wordpress.com/2010/08/05/islam-sebagai-objek-pengkajian/ pada tanggal 6 september 2022
[3] _____, Al-Qur'an Hadis Kurikulum 2013 Buku Siswa Kelas X MA, h. 57.
[4] Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M. A, Metedologi Studi Islam, PT Raja Grafindo Prasada, Jakarta, 2012, cet. 19, h. 267
[5] Prof. Dr. K. H. Sahilun A. Nasir, M. Pd. I, Pemikiran Kalam (Teologi Islam) Sejarah, Ajaran, dan Perkembangannya, PT Raja Grafindo Prasada, Jakarta, 2012, cet. 2, h. 2-3
[6] Dr.Abdul Rozak, M. Ag. dan Dr. Rosihan Anwar, M. Ag, Ilmu kalam, Pustaka Setia, Bandung, 2001. Cet. 1, h. 14-15
[7] Op. Cit
[8] Ibid
[9] Waris, Pengantar Filsafat, STAIN Po PRESS, Yogyakarta, 2014, cet. 1, h. 1
[10] Dr. Zuprullhan, S. Sos. I, M. S. I, Pengantar Filsafat Islam, IRCiSoD, Yogyakarta, 2019, cet. 1
[11] Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si, Filsafat Hukum Islam, CV Pustaka Setia, Bandung, 2011, cet. 2
[12] Dr.Abdul Rozak, M. Ag. dan Dr. Rosihan Anwar, M. Ag, Loc. Cit, h. 39-41